Begitu namanya disebut sebagai juara, dan mahkota disematkan di kepalanya, Ida Ayu Surya tak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan bangganya. Ia akhirnya meraih gelar terhormat sebagai Miss Internet 2014 yang digelar APJII Bali, Sabtu malam di Denpasar, Bali.
Ayu Surya berhasil memenangkannya setelah di babak 3 besar, dia mengalahkan Ni Made Nian Anggara yang akhirnya menempati runner up dan posisi ketiga didapat Ayu Wulandari yang anggun dengan hijabnya. Penyematan mahkota Miss Internet 2014 pada Ida Ayu Surya dilakukan Windusari Devi yang merupakan juara tahun 2013.
Kunci sukses Ida Ayu Surya yang biasa dipanggil Ge Surya, setelah memberikan jawaban paling lengkap dan memuaskan ketika ditanya ketua dewan juri Semuel A Pangerapan dari APJII yang menanyakan pendapatnya tentang dampak negatif internet dan sistem blokir. Penilaian Miss Internet didasarkan pada kecerdasan, penampilan, dan IT lover atau tingkat kedekatannya dengan dunia ICT terutama media sosial.
"Menurut saya, untuk mengatasi dampak negatif internet, tidak cuma dengan cara melakukan blokir tetapi bisa dilakukan dengan pembuatan aplikasi atau software agar bisa berinternet secara aman dan sehat. Juga bisa dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak positif internet agar terhindar dari dampak negatif dan perlunya berinternet yang benar dan sehat," kata Ge Surya. Jawaban ini mendapatkan applaus paling panjang dan meriah dibanding peserta lain.
Dengan sukses tersebut, Ge Surya mendapatkan hadiah langsung uang tunai sebesar Rp 25 juta beserta gaji selama setahun sebagai duta internet, dan juga beberapa dari sponsor seperti tabungan dari Bank Sinar Mas dan Galaxy Tab terbaru dari Indosat.
"Saya belajar banyak tentang internet dan seluk beluknya. Baca-baca soal blokir, cyber crime, dan lain-lain," katanya tentang kunci suksesnya bisa menjawab bagus. Dengan jawaban yang berbobot, maka Miss Internet ingin menunjukkan bahwa wanita cantik itu juga cerdas. Saat ini Ge Surya tercatat sebagai mahasiswa semester 3 jurusan hubungan internasional di Universitas Udayana, Bali.
Selain pengetahuan dari belajar pribadi, Miss Internet ini dikarantina dengan dibekali materi pelatihan mengenai etiket, tata bahasa, bahasa Inggris, dan tentunya pengetahuan soal internet dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Perkumpulan Nama Domain Indonesia (Pandi), KapanLagi Network (KLN), Indosat dan lain-lain. Peserta total ada 100 orang, diperas menjadi 20 finalis, kemudian babak grand final 10 calon, dan dipilihlah 3 besar untuk menentukan juara.
[des]
Sumber: Ow... Unik !