Bedah Kekuatan Persib vs Persipura di Final ISL 2014

Duel final ISL 2014, Jumat (7/11/2014) menampilkan dua tim papan atas Indonesia, Persib Bandung vs Persipura Jayapura. Stadion Gelora Jakaba... thumbnail 1 summary
Duel final ISL 2014, Jumat (7/11/2014) menampilkan dua tim papan atas Indonesia, Persib Bandung vs Persipura Jayapura. Stadion Gelora Jakabaring, Palembang akan menjadi saksi bisu kehebatan dua pemain papan atas kedua kubu.

Persipura berhak melangkah ke semifinal setelah mengalahkan tim Kuda Hitam, Pelita Bandung Raya (PBR) dengan skor 2-0. Persib lolos ke partai puncak setelah mengalahkan Arema Cronus dengan skor telak 3-1. Tidak dapat dipungkiri bila peran 5 pemain di masing-masing posisi ikut menuntukan keberhasilan dua tim raksasa Indonesia itu melaju hingga ke final.

Jelang pertandingan laga krusial, Liputan6.com coba membedah kekuatan masing-masing pemain di 5 lini: kiper, belakang, gelandang bertahan, gelandang serang dan striker.


Persipura Jayapura vs Persib Bandung

I Made Wirawan vs Yoo Jae-hoon

Persib Bandung masih mengandalkan kiper asal Bali, I Made Wirawan ketika menghadapi Persipura. Faktor usia yang telah menginjak angka 32 tahun tidak menjadi penghalang bagi pelatih, Djadjang Nurdjaman tetap mempercayakan bawah mistar pada Wirawan.

Dari babak 8 besar sampai semifinal, dengan total 7 pertandingan, gawang Persib yang dijaga Wirawan kebobolan 9 gol. Sejauh ini, kebobolan terbesar Persib ketika menghadapi Pelita Bandung Raya (di putaran kedua) dan Mitra Kukar. Persib masing-masing kebobolan dua gol.
Berbeda dengan kiper Persib I Made yang selalu dimainkan sebagai starter, kiper utama Persipura Yoo Jae-Hoon absen dalam laga semifinal melawan Pelita Bandung Raya. Namun kemungkinan besar, kiper asal Korea Selatan itu dimainkan ketika menghadapi Persib. Di pertandingan semifinal kontra PBR, caretaker Persipura, Mettu Duaramuri memarkir kiper veteran itu. Mettu memasang kiper pelapis, Dede Sulaiman.

Jumlah kemasukan terbesar Yoo Jae-hoon terjadi ketika Persipura bertemu Arema di pertemuan pertama babak 8 besar yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan. Yoo Jae-hoon memiliki cleansheet di dua pertandingan menghadapi Semen Padang (di pertemuan pertama) dan Persela Lamongan (di pertemuan kedua).


Yoo Jae-Hoon Vs I Made Wirawan

Vladimir Vujovic vs Bio Pauline

Performa menjanjikan dari Pierre Bio Pauline di barisan belakang Persipura membuat sang juara bertahan ISL berpeluang besar mempertahankan mahkota juara. Di babak semifinal kontra PBR, Bio Pauline tampil disiplin.

Terbukti, Persipura hanya kebobolan 6 gol di babak 8 besar. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu kebobolan 6 gol di babak perempat final, paling sedikit di antara kontestan grup lainnya. Musim ini pemain asal Kamerun itu telah bermain 17 kali dan telah menciptakan dua gol serta telah mendapat kartu kuning selama 1526 menit

Sedangkan, kubu Persib Bandung masih akan tetap mengandalkan Vladimir Vujovic di sektor pertahanan. Vujovic ikut menghidupkan peluang Maung Bandung ke semifinal. Vujovic mencetak gol telat untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 ketika Persib vs Arema.

Selain kuat di lini pertahanan, Vujovic rajin membantu serangan. Terbukti, musim ini dia telah menciptakan enam gol dari 26 pertandingan. Dia bermain 2361 menit mengantongi 5 kartu kuning.

 Bio Pauline dan Vladimir Vujovic (Liputan6.com/Yoshiro)



Hariono vs Lim Jun-sik

Sebagai gelandang 'pengangkut air', Hariono siap menjadi tulang punggung di lini tengah untuk mengatur transisi permainan tim. Selain pekerja keras, Hariono tidak segan menebas kaki untuk mencegah pemain lawan leluasa bermain di barisan pertahanan Persib.

Pilihan sang pelatih Djadjang Nurdjaman kemungkinan besar akan menampilkan Hariono sebagai starter di barisan tengah. Opsi menurunkan Taufiq bisa dikesampingkan karena manta pemain Persebaya 1927 itu kurang maksimal ketika menghadapi Arema Cronus di semifinal. Musim 2014 ini, Hariono sudah mengoleksi empat kartu kuning dan satu kartu merah. Indikasi itu menunjukkan, dia tidak segan-segan bermain keras guna menghadang lawan.

Mantan pemain Deltras Sidoarjo itu akan mendapatkan perlawanan dari Lim Jun-sik; gelandang bertahan Persipura. Pemain asal Korea Selatan itu memiliki peran vital. Terbukti, ketika Lim Jun-sik tidak dimainkan, Persipura takluk 0-1 dari Semen Padang.

Musim 2014, gelandang berusia 33 tahun ini turut menyumbangkan satu gol di Piala AFC saat Persipura ditumbangkan 2-3 Al Kuwait. Namun di ISL, dia belum mampu menyumbangkan gol musim ini. Meski begitu, Lim Jun-sik memiliki kreativitas untuk mengembangkan alur serangan Persipura.

Lim Jun-sik Vs Hariono

 Makan Konate vs Immanuel Wanggai

Tidak dapat dipungkiri, bila sukses Persib Bandung musim ini tidak dapat dipisahkan dari sosok pemain asal Mali, Makan Konate. Mantan pemain PSPS Pekanbaru dan Barito Putera itu menjadi nyawa Maung Bandung di musim ini. Visi serangan Konate membuat permainan Persib menjadi lebih hidup.

Konate juga menjadi tokoh penting di balik sukses Persib melaju ke partai pamungkas ISL. Ketika menghadapi Arema Cronus di semi final, Konate memberikan dua assist dan satu gol. Sepanjang musim ini, Konate juga menjadi andalan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman. Makan mengantongi jam terbang 2.422 menit.

Pemain 22 tahun itu akan beradu cerdik di lini tengah dengan gelandang box-to-box Persipura Jayapura, Emmanuel Wanggai. Peran Wanggai membuat performa Persipura semakin terlihat karena dibantu lima gelandang berpengalaman Persipura seperti Lim Jun-sik dan Robertino Pugliara.


Immanuel Wanggai dan Makan Konate (Liputan6.com/Yoshiro)

Ferdinand Sinaga vs Boaz Solossa

Duet bomber terbaik di Indonesia, Ferdinand Sinaga dan Boaz Solossa bakal saling beradu ketajaman di barisan depan tim masing-masing. Khusus Boaz, barisan pertahanan Persib perlu waspada karena pemain langganan Timnas Indonesia itu kembali menunjukkan tajinya. Boaz dua kali menjebol gawang Pelita Bandung Raya di babak semifinal.

Sedangkan di kubu Persib, Maung Bandung masih akan mengandalkan Ferdinand Alferd Sinaga. Meski tidak mencetak gol ketika menghadapi Arema Cronus di semifinal, Ferdinand menjadi juru gedor yang pantas diperhitungkan.

Dari statistik yang dilansir LabBola, Ferdinand mampu melepaskan rata-rata 2,6 tembakan di setiap pertandingan. Akurasi tembakan Ferdinad juga menyentuh 48%. Tidak heran bila mantan pemain Semen Padang itu mampu menghasilkan 11 gol dari 21 penampilan di Persib musim ini.

Boaz Solossa vs Ferdinand Sinaga

Sumber : Owunik . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)