Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan

Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan . Mulai usia 3-4 bul... thumbnail 1 summary
Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan
Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan

Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan


Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan. Mulai usia 3-4 bulan Bunda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. Tangisnya mulai berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya. Ia mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.
  • Saya lapar
    Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengonsumsi makanan padat. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan kecil dan minuman dapat memulihkan energinya.
  • Saya tumbuh gigi
    Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul pada sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.
  • Saya cemas
    Mulai usia 7 atau 8 bulan kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia �kehilangan� Bunda. Baginya, Bunda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang �menjelajahi dunia� selama Bunda berada dalam pandangannya. Jika Bunda meninggalkannya atau ia tak melihat Bunda, meski Bunda ada di dekatnya, ia akan menangis. (Wah� Shofiya bangets niy�)
  • Saya ingin diperhatikan
    Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis Bunda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik Bunda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main. 
  • Saya sakit
    Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat.
  • Saya sangat lelah
    Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Bunda untuk membuatnya cukup rileks seperti tidur.
  • Saya marah
    Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, �Saya ingin�, dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa di antaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.
Berikut  mengenai hasil tangisan si anak:
  • Neh; ada suara �nnn� di depan tangisan si bayi. Ini artinya si bayi lapar dan ingin minum susu.
  • Heh; ada suara �hhh� di depan tangisannya, yang berarti ada rasa tidak nyaman di tubuhnya. Entah itu karena popoknya basah, tubuhnya merasa kepanasan, atau merasa kedinginan.
  • Eh; tak ada �N� atau �H� di depannya, artinya lambungnya sakit/sesak, minta badannya ditegakkan agar bisa bersendawa dan mengeluarkan gas dari lambungnya.
  • Eairh; ada huruf �R� di tengahnya, artinya di bagian perutnya ada rasa tidak nyaman. Ia sedang mengejan, karena mau buang air besar, atau ingin mengeluarkan angin dari perutnya.
  • Aaw/owh; ada bentuk membulat di mulutnya dan cenderung membuka mulut. Artinya, ia mengantuk dan ingin dibuat nyaman seperti saat ia akan dibawa tidur.
Bahasa ini merupakan bahasa universal, untuk seluruh bayi di dunia. Karena bahasa ini terucap berdasarkan refleks bayi akan kebutuhan tubuhnya. Susah kan�hehe, jika Bunda ingin mengenali lebih jelas suara-suara bayi tersebut, Bunda bisa mencari bukunya di toko-toko buku, atau melihat dan mendengarnya lewat internet. Arti Tangisan Bayi Usia 4 - 12 Bulan


Disadur oleh dr. Desie Dwi W.

Referensi:
  1. kompas.com
  2. majalah Nakita
  3. Berbagai sumber lain