Di seluruh dunia, guru adalah orang menjadi pendidik sekaligus panutan bagi murid-muridnya. Sangat menyedihkan ketika beberapa tahun terakhir, kita sering membaca dan melihat peristiwa tidak pantas antara guru kepada muridnya. Kasus-kasus tersebut antara lain tindak asusila, kekerasan dan sebagainya.
Perbuatan tidak terpuji dari para guru nyatanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Di beberapa negara, tercatat banyak guru yang akhirnya berurusan dengan pengadilan akibat tindakan mereka yang tak terpuji. Dilansir oleh cracked.com, inilah beberapa hal mengerikan dan gila yang dilakukan para guru kepada muridnya.
1. Meminta Murid 6 Tahun Menghajar Temannya
Dalam dunia anak, kadang ada tindakan kekerasan yang dilakukan teman mereka. Tindak kekerasan ini mulai dari menghina hingga kekerasan fisik. Saat melihat ada muridnya yang mengalami hal ini dari murid yang lain, bukannya melaporkan pada kepala sekolah atau melakukan tindakan bijaksana, seorang guru di Texas justru nekat.
Cynthia Ambrose, seorang guru di sekolah dasar menawarkan agar si korban kekerasan yang masih berusia 6 tahun membalas dendam dengan menghajar teman-temannya. Tindakan ini tentu tidak terpuji karena kekerasan bukanlah pemecahan sebuah masalah, apalagi pada anak 6 tahun. Atas tindakan ini, Cynthia Ambrose mendapat hukuman tahanan 30 hari.
2. Guru TK Biarkan Murid Mencicipi Darahnya
Anak-anak selalu penasaran dengan hal baru, termasuk darah. Saat para murid TK di Norwegia menanyakan darah itu fungsinya apa dan bagaimana rasanya, seorang guru TK yang tidak disebutkan namanya membuat adegan yang sangat mengerikan. Dia mengajarkan tentang darah bukan dari video atau ilustrasi, namun dari darahnya sendiri.
Guru tersebut menuangkan darahnya dalam sebuah botol dan membiarkan murid-murid yang masih berusia 3 hingga 6 tahun bermain-main dengan darah itu. Bahkan seorang murid mencicipi darah tersebut. Tindakan seram itu akhirnya membuat sang guru dikeluarkan. Darah bukanlah mainan, karena ada banyak penyakit bawaan yang bisa tertular melalui darah.
3. Melakukan Tembakan Masal Sebagai Lelucon
Peristiwa penembakan masal yang terjadi di sekolah-sekolah menyisakan banyak trauma. Para orang tua dan murid lebih khawatir saat berada di sekolah. Sudah selayaknya para guru melakukan perlindungan pada muridnya, namun guru dari Scales Elementary School Tennessee melakukan aksi lelucon penembakan.
Penembakan ini tidak benar-benar dilakukan, namun membuat trauma muridnya. Saat itu, murid-murid sedang tamasya, lalu sang guru melakukan reka adegan seperti peristiwa penembakan yang terjadi di Virginia Tech. Beberapa siswa menangis dan menjerit takut. Karena lelucon tak pantas ini, para orang tua melakukan protes dan meminta sang guru dikeluarkan.
4. Guru Menguliti Hewan Bersama Muridnya
Pelajaran biologi kadang mengharuskan siswa melakukan pembedahan pada katak atau tikus. Namun hewan yang dibawa oleh guru ini sebagai bahan pembedahan sangat tidak wajar, yaitu seekor coyote. Coyote adalah hewan khas Ameriak yang bentuknya mirip anjing dan serigala. Merupakan hewan buas dengan bulu sangat halus.
Miles Dowling, seoang guru SMA dari Massachusetts, membawa seekor coyote yang sudah mati, yang dia pungut dari pinggir jalan. Dia meminta bantuan para murid untuk menguliti bulu hewan tersebut. Tindakan ini membuat para siswa sangat mungkin terkena rabies, bahkan dua siswanya melakukan vaksinasi rabies. Tindakan ini membuat Miles dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat.
5. Guru Pria Melepas Semua Pakaian di Depan Muridnya
Kejadian ini ada di Paris, pada sebuah SMA. Saat seorang murid menanyakan banyak pertanyaan tentang filosofis hidup, guru pria bernama Bernard Defrance memberi pelajaran yang cukup mengejutkan. Saat Bernard Defrance tidak bisa menjawab pertanyaan, maka dia akan melepaskan pakaiannya. Begitu terus hingga ada beberapa pertanyaan tak terjawab dan membuat sang guru tidak berpakaian sama sekali di depan murid-muridnya.
Hal tersebut tentu sangat memalukan dan ternyata juga terjadi di sekolah lain. Seorang profesor fisika di Columbia Amerika Serikat sengaja melepas pakaian. Menurutnya, dia ingin mengajarkan pada para siswa bagaimana mekanika kuantum bekerja. Padahal pelajaran yang berhubungan dengan anatomi bisa dilakukan dengan patung khusus, bukan pada tubuh manusia secara langsung.
Sumber : Vemale