10 years ago
Robin Napitupulu kaget bukan kepalang. Saat sedang memanaskan mobil Toyota Rush, tiba-tiba dia ditembak oleh anggota polisi berpakaian preman. Dor! dor! dor! Rupanya dia jadi korban salah tembak.
Kejadian itu terjadi di Perumahan Taman Cemara, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 22.00 WIB. Kala itu, Robin hendak pergi dari rumahnya.
"Jadi saya lagi panasin mobil tiba-tiba ditembak oleh anggota, saya kabur dan dikejar.
Robin kabur berputar-putar di area kompleks. Selama aksi kejar-kejaran, Robin mengaku sempat diberondong tembakan sebanyak tiga sampai empat kali. "Dari kaca depan," imbuhnya.
Setelah kelelahan, dia pun turun dan melarikan diri ke perkampungan. Polisi terus mengejarnya sambil dibantu sejumlah warga.
"Saya dikejar-kejar sampai sempat dipukul juga. Saya tidak ingat muka yang pukul, yang jelas yang kejar-kejar saya polisi," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri, membenarkan adanya peristiwa itu. Tetapi Khoiri membantah kalau anggota main asal tembak saja. Polisi sudah memberi tembakan peringatan.
Menurutnya, kasus ini bermula ketika anggota polisi sedang mengejar pelaku curanmor ke daerah Tugu Jakarta Utara. Di Tugu, Khoiri berhasil menangkap satu orang pelaku beserta barang bukti mobil Gran Max.
Usai menangkap satu pelaku, polisi melakukan pengembangan hingga ke arah perumahan Robin. Warga kemudian menunjuk mobil Rush yang dikendarai Robin. Rush dan Terios memang memiliki bentuk yang mirip. Setelah didekati dan hendak diamankan, mobil tersebut kabur. Polisi pun semakin curiga.
"Jadi kita tanya yang sudah kita tangkap mana lagi komplotannya. Lalu dia bilang dia dikawal mobil Terios. Kita lakukan penyisiran dan kita tanya warga sekitar apakah ada mobil mencurigakan dengan ciri-ciri seperti, dan warga menunjukkan ke mobil Toyota Rush itu," ucapnya.
Khoiri membantah penembakan dilakukan ke kaca depan. Menurutnya, pistol di arahkan ke kaca samping. Soal kaitan Robin dan pencurian, polisi menegaskan masih dalam penyelidikan.
Kini, Robin sudah mendapat perawatan di rumah sakit. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh kepolisian. "Kita bertanggung jawab, diberikan pelayanan rumah sakit terbaik," imbuhnya.
"Jadi saya lagi panasin mobil tiba-tiba ditembak oleh anggota, saya kabur dan dikejar.
Robin kabur berputar-putar di area kompleks. Selama aksi kejar-kejaran, Robin mengaku sempat diberondong tembakan sebanyak tiga sampai empat kali. "Dari kaca depan," imbuhnya.
Setelah kelelahan, dia pun turun dan melarikan diri ke perkampungan. Polisi terus mengejarnya sambil dibantu sejumlah warga.
"Saya dikejar-kejar sampai sempat dipukul juga. Saya tidak ingat muka yang pukul, yang jelas yang kejar-kejar saya polisi," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri, membenarkan adanya peristiwa itu. Tetapi Khoiri membantah kalau anggota main asal tembak saja. Polisi sudah memberi tembakan peringatan.
Menurutnya, kasus ini bermula ketika anggota polisi sedang mengejar pelaku curanmor ke daerah Tugu Jakarta Utara. Di Tugu, Khoiri berhasil menangkap satu orang pelaku beserta barang bukti mobil Gran Max.
Usai menangkap satu pelaku, polisi melakukan pengembangan hingga ke arah perumahan Robin. Warga kemudian menunjuk mobil Rush yang dikendarai Robin. Rush dan Terios memang memiliki bentuk yang mirip. Setelah didekati dan hendak diamankan, mobil tersebut kabur. Polisi pun semakin curiga.
"Jadi kita tanya yang sudah kita tangkap mana lagi komplotannya. Lalu dia bilang dia dikawal mobil Terios. Kita lakukan penyisiran dan kita tanya warga sekitar apakah ada mobil mencurigakan dengan ciri-ciri seperti, dan warga menunjukkan ke mobil Toyota Rush itu," ucapnya.
Khoiri membantah penembakan dilakukan ke kaca depan. Menurutnya, pistol di arahkan ke kaca samping. Soal kaitan Robin dan pencurian, polisi menegaskan masih dalam penyelidikan.
Kini, Robin sudah mendapat perawatan di rumah sakit. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh kepolisian. "Kita bertanggung jawab, diberikan pelayanan rumah sakit terbaik," imbuhnya.
