Info menarik lainnya:
Inilah Mama Muda Pemenang Kontes Payudara Terindah
Abg Ini Gak Niat Pakai Daleman, Susunya Kemana-mana
Para Wanita Ini Rela Telanjang Demi Belanja Gratis
Akibat Diajari Istri, Suami Kecanduan Bercinta Dengan 3 Wanita Sekaligus
20 Rekor Kategori Seks Terhebat Dalam Sejarah
dicari instruktur zumba gaji 10 juta per bulan
Ririn Setyarini Gunakan Penis Buatan Jika Sudah Tidak Tahan
Reaksi Vagina Ketika Sedang Terangsang
Kehidupan Seksual Di Jepang, Inilah Faktanya
5 Alasan Wanita Mendesah Ketika Bercinta
Bioskop Online Gratis
Film Panas Lokal
Dana Pinjaman Gratis
Jasa Artikel Murah
Kunjungan Oke Website
Skandal Heboh
Berita Heboh
Jasa Seo Terbaik Indonesia
Iklan Hari Raya
Toko Bagus Terbaru
Adolf Hitler Pernah Mempunyai Pacar Orang Yahudi?
Foto Stefanie Isak Dan Juga Adolf Hitler. Kalau saja kedua insan ini bersatu... apa kata dunia?
August Kubizek, sahabat dekat Adolf Hitler sewaktu masih ABG
Bisa dibilang bahwa Sejarah kehidupan Adolf Hitler adalah merupakan salah satu Dimana paling lengkap karena telah banyak buku ditulis mengenainya. Meskipun begitu, fase kehidupannya di masa muda (terutama ketika masih menjadi ABG di kota Linz Dan Juga Wina) tetaplah diselimuti oleh misteri Dan Juga kontroversi.
Bagai apa pandangan politiknya masa itu? Siapa saja temannya? Bagaimana hubungannya dengan ibu tercintanya? Apakah dia termasuk cowok gaul atau tidak?
Di atas semuanya, mungkin, adalah bagaimana hubungan dia dengan orang-orang Yahudi pada saat itu? Banyak rumor, teori Dan Juga spekulasi bermunculan mengenai masalah ini, meskipun hanya sedikit saja Dimana bisa dibuktikan kebenarannya.
Selama berdekade-dekade, para penulis biografi Hitler mengandalkan sumber tulisan mereka pada memoir Hitler Dimana ditulis oleh sahabatnya pada periode 1904 Dan Juga 1908, August Kubizek.
Sekarang, setelah hampir 70 tahun buku tersebut ditulis, akhirnya terbitlah versinya Dimana berbahasa Inggris.
Dan Juga meskipun telah terbit versi sebelumnya Dimana telah digunakan oleh partai Nazi sebagai biografi resmi dari Hitler (tentunya dengan telah melalui pengeditan terlebih dahulu!), tapi tetap saja buku Kubizek tanpa sensor Dimana beredar kali ini benar-benar memberi titik terang pada pemikiran-pemikiran Hitler pada saat itu.
Karena dalam buku ini diulas Untuk pertama kalinya obsesi remaja Hitler terhadap seorang gadis cantik bernama Stefanie Isak - Dimana dari nama belakangnya saja sudah ketahuan kalau gadis ini adalah keturunan Yahudi!
Dan Juga meskipun biografer Hitler terkemuka Sir Ian Kershaw sudah menerangkan bahwa perasaan Hitler pada saat itu hanyalah "ketertarikan remaja biasa" saja, tapi kecenderungan Hitler Dimana telah secara berani menguntit gadis ini kemanapun dia pergi, berangan-angan menculiknya Dan Juga bahkan siap Untuk bunuh diri barengan memperlihatkan pada kita bahwa hal ini lebih serius dari sekedar 'cinta monyet' belaka!
Lebih jauh lagi, Kisah August Kubizek mengungkapkan Kenyataan lain bahwa Hitler sama sekali tidak peduli pada Sejarah gadis tersebut Dimana masih keturunan Yahudi.
Kubizek sendiri adalah musisi Dimana, sama Bagai Hitler, berasal dari Linz. Catatan Dimana dikumpulkannya begitu berharga Jika kita ingin melihat Hitler di masa-masa awal, karena inilah satu-satunya deskripsi Dimana kita punyai Dimana mengungkapkan secara gamblang kehidupan Hitler di masa remaja dari pengamatan sahabat terdekatnya. Bahkan kemudian Kubizek mengklaim lebih jauh lagi bahwa hanya ada satu teman saja dalam hidupnya, Dan Juga dia adalah Adolf.
Ketika Hitler ditolak masuk Akademi Seni Wina, Kubizek sendiri melenggang masuk di Vienna Conservatoire Untuk memperdalam musik. Meskipun jelas-jelas lebih berhasil dari Hitler pada masa itu, tapi pribadi Hitler Dimana kuat Dan Juga membius tetaplah membuat Kubizek hanyalah menjadi sahabat Dimana selalu manut Jika di dekatnya.
Kubizek mencatat bahwa Hitler tergila-gila dengan Stefanie selama empat tahun, dari pertama umurnya masih di usia 16. Dia mengingat betapa pada suatu sore di musim panas tahun 1905 ketika mereka sedang berjalan-jalan di Landstrasse di Linz: "Adolf menggenggam tanganku Dan Juga kemudian bertanya dengan penuh keingintahuan tentang pandanganku terhadap gadis pirang langsing Dimana juga sama sedang berjalan bergandengan tangan dengan ibunya. 'Kamu Harus tahu, aku jatuh cinta kepadanya,' katanya secara terus terang."
Nama Stefanie Isak sendiri tak pernah terungkap dalam biografi resmi Hitler zaman Third Reich karena telah mendapat sensor sebelumnya. Kubizek barkata bahwa Stefanie memang "seorang gadis Dimana cantik dengan badan langsing Dan Juga tinggi badan lumayan."
"Matanya sangat indah, terang Dan Juga ekspresif. Dia berpakaian dengan sepantasnya, Dan Juga perhiasan Dimana melekat di tubuhnya menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga Dimana terpandang Dan Juga berkecukupan."
Dan Juga itulah satu-satunya informasi Dimana diketahui oleh kedua anak muda ini! Mereka lalu memutuskan Untuk berdiri di dekat jembatan menuju alun-alun utama setiap jam lima sore di jalan Dimana biasa dilewati Stefanie setiap hari.
"Tidak pantas rasanya Jika kita seenaknya memanggil nama Stefanie," kata Kubizek, "karena tidak ada seorang pun dari kami berdua Dimana pernah diperkenalkan kepada gadis muda tersebut. Tatapan mata haruslah menggantikan perkenalan, Dan Juga sejak saat itu Adolf tak pernah melepaskan pandangan matanya dari Stefanie. Saat itu dia jadi berubah, tidak lagi menjadi dirinya sendiri." Untuk seseorang Dimana selalu mencela dengan berani kebiasaan-kebiasaan 'resmi' para kaum borjuis, Hitler menjadi seorang Dimana lemah kala berhadapan dengan rasa malunya terhadap wanita.
Pada saat itu, Landstrasse menjadi tempat favorit para kaum muda Untuk saling mengadakan janji temu. "Banyak terjadi perkenalan, Dan Juga para perwira militer muda adalah Dimana paling berpengalaman dalam hal ini," ingat Kubizek.
Hitler akan menjadi sangat marah Jika melihat setiap perwira muda Dimana mengajak ngobrol Stefanie. Jelas saja Kubizek sangat bersimpati terhadap kondisi Hitler saat itu. "Hitler Dimana miskin Dan Juga berpenampilan biasa-biasa tentu saja tidak akan setara Jika dibandingkan dengan letnan-letnan muda ini dengan seragam mereka Dimana mentereng." Bukannya melakukan pendekatan terhadap Stefanie atau melatih rasa kehumorisannya Untuk menarik simpati gadis tersebut, Hitler malah makin dalam tenggelam dalam bayangan Dimana diciptakannya sendiri. "Orang-orang bodoh Dimana angkuh," begitu biasa Hitler menyebut para saingannya tersebut.
Kubizek menulis bahwa kebenciannya terhadap mereka mendorong sikapnya ketika telah menjadi penguasa Dimana tidak pernah mau berkompromi terhadap kelas perwira militer Jerman secara keseluruhan, Dan Juga segala sesuatu Dimana berhubungan dengan militer secara umum. Kenyataan bahwa Stefanie bergaul dengan para perwira muda Dimana "mengandalkan seragam semata Untuk merayu" ini benar-benar mengganggu pikiran Hitler
Untungnya, meskipun Stefanie Dimana saat itu berusia 17 tahun sering ngobrol-ngobrol dengan perwira-perwira muda Austria, tapi dari ekspresinya terlihat bahwa itu bukanlah kegiatan favoritnya. Gadis ini memang selalu ramah terhadap siapapun, Dan Juga tak pernah benar-benar menyadari bahwa ada seorang penguntit 'setia' Dimana selalu memperhatikannya setiap waktu.
Kubizek berkata, "Stefanie tak pernah benar-benar mengetahui betapa dalam cinta Hitler kepadanya. Dia hanya menganggap Hitler sebagai seorang Dimana pemalu, meskipun di lain pihak begitu gigih Dan Juga memujanya dengan setia."
"Ketika gadis itu meresponsnya dengan senyuman tatkala bertatapan dengan Hitler, temanku langsung berubah gembira, sesuatu Dimana tak pernah kulihat sebelumnya."
"Tapi ketika Stefanie, Bagai kepada semua pria lainnya, kemudian membalik mukanya Dan Juga lalu bersikap biasa-biasa saja, Hitler begitu terpukul Dan Juga rasa-rasanya saat itu dia siap Untuk menghancurkan dirinya sendiri Dan Juga juga dunia."
Tak lama Hitler meminta bantuan Kubizek Untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Stefanie. Ternyata ibunya adalah janda Dan Juga mereka tinggal di dekat Urfahr, sementara saudara laki-lakinya menjadi mahasiswa hukum di Wina.
Dari usia 16 sampai 20 tahun, Untuk Adolf tak ada lagi wanita lain di hatinya selain Stefanie.
Hitler selalu membandingkan Stefanie dengan penyanyi opera pujaannya, Dan Juga dia selalu meyakinkan dirinya bahwa Stefanie juga memiliki suara Dan Juga bakat musik Dimana lebih dari cukup Untuk menjadi seorang penyanyi opera.
Selain itu, sisi romantis Hitler mengemuka ketika ia menulis berpuluh puisi Untuk gadis pujaannya, dengan judul-judul Bagai "Nyanyian Pujian Untuk Sang Tercinta".
Meskipun saat ini tak ada lagi "jejak" mengenai keberadaan puisi Hitler tersebut, tapi setidaknya Kubizek mengingat salah satu di antaranya, Dimana dibacakan langsung oleh Hitler di hadapannya: "Stefanie, sang perawan dari kaum terhormat, dengan gaun beludru biru hitam Dimana berombak, berkendara dengan kudanya melintasi padang rumput berbunga, rambutnya Dimana keemasan jatuh menjuntai di bahu; langit biru cerah di atas; semuanya begitu murni, mendatangkan kilau kebahagiaan."
Kubizek mengingat betapa wajah Hitler dipenuhi oleh kegembiraan luar biasa kala dia membaca ulang bait-bait karyanya. Dahsyatnya, selama empat tahun pemujaannya terhadap Stefanie, tak pernah sekalipun Hitler memberanikan dirinya Untuk setidaknya mengajak berkenalan atau bahkan bertukar kata dengan gadis tersebut. Dia berkeras bahwa Jika waktunya telah tiba Untuk mereka bersua, tak perlu lagi ada kata Dimana Harus keluar!
"Untuk manusia-manusia luar biasa Bagai aku Dan Juga Stefanie," kata Hitler kepada Kubizek, "Tak dibutuhkan komunikasi biasa Dimana datangnya dari mulut; manusia-manusia luar biasa akan saling mengerti hanya melalui intuisinya masing-masing." Lebih-lebih lagi, Hitler meyakinkan dirinya bahwa Stefanie tidak hanya tahu akan semua pikiran Dan Juga ide-idenya, tapi juga mempunyai pemikiran Dimana sama Dan Juga menanggapinya dengan antusias. Begitu besarnya keyakinan Hitler sehingga dia yakin bahwa mereka bisa saling berhubungan melalui telepati!
Ketika Kubizek mengutarakan keraguannya kalau Hitler bisa mengetahui semua apa Dimana Stefanie sedang pikirkan (mengingat bahwa Untuk ngobrol pun mereka belum pernah), sang calon diktator langsung marah Dan Juga berteriak: "Sederhana saja, kau tidak mengerti, karena kau tidak pernah tahu apa arti sesungguhnya dari cinta Dimana tidak biasa."
Hitler lalu berkata bahwa adalah mungkin Untuk mentransmisikan pikiran-pikirannya ke Stefanie hanya dengan menatapnya! Hitler juga meyakinkan dirinya bahwa sikap Stefanie Dimana selalu ramah Dan Juga terbuka pada orang lain hanya merupakan pengalihan saja dari rasa cinta Dimana sebenarnya terhadap Hitler.
Tapi tetap saja, sikapnya ini dikalahkan oleh rasa cemburu Dimana menggila manakala dilihatnya Stefanie berdekatan atau ngobrol dengan lelaki lain.
Dimana tak pernah berani dilakukan Hitler adalah, sederhana saja: cukup mengenalkan dirinya pada ibu Stefanie dalam perjalanan Dimana biasa dilakukannya, lalu meminta izin Untuk mengiringi mereka Dan Juga kemudian baru berkenalan dengan anaknya. Hal tersebut merupakan Cara perkenalan Dimana sudah biasa terjadi di masa itu.
Karena saat itu Hitler hanya berprofesi sebagai seorang pelukis jalanan Dimana berpenghasilan tak tentu, Hitler merasa bahwa Untuk ibu Stefanie, pekerjaan sebagai pelukis jauh lebih penting dibandingkan dengan namanya, Dan Juga dia akan terkesan. Bahkan, Hitler mengkhayal lebih jauh lagi dengan meyakini bahwa Stefanie tak punya keinginan lain selain menunggu sampai Hitler datang Untuk melamarnya!
Tapi Hitler juga merasa terganggu ketika mengetahui bahwa Stefanie mempunyai hobi berdansa, sesuatu Dimana jauh berbeda dibandingkan dengan kebiasaannya (saat itu) Dimana biasa merokok sambil minum bir di bar. Sambil bercanda, Kubizek menyarankan agar Hitler mengambil kursus dansa saja. Tak lama, acara jalan-jalan mereka tidak lagi diisi oleh obrolan-obrolan tentang teater atau jembatan Danube (topik favorit seniman Austria), melainkan tentang dansa Dan Juga seluk-beluknya!
"Bayangkanlah sebuah ballroom Dimana penuh sesak," kata Hitler kepada Kubizek, "Dan Juga bayangkan kalau kau tuli. Kau tak dapat mendengar suara musik Dimana membuat orang-orang ini bergerak dengan indahnya, kemudian perhatikan pola gerakan mereka Dimana tidak mengarah kemana-mana... Bukankah ini adalah sesuatu Dimana nonsense?" Ketika Kubizek mengutarakan ketidaksetujuannya, Hitler berteriak kepadanya, "Tidak, tidak, tak akan pernah! Aku tak akan pernah mencoba belajar Untuk berdansa! Apakah kau mengerti? Sekali Stefanie sudah menjadi istriku, dia tak akan pernah lagi berkeinginan Untuk berdansa!"
Depresi karena tahu kebiasaan dansa Stefanie ini, membuat Hitler berpikiran nekad: dia akan menculik Stefanie! "Dia menerangkan rencananya kepadaku bersama dengan detailnya, termasuk peran Dimana Harus aku lakukan. Aku akan mengajak ibunya berbincang-bincang sementara Hitler membawa kabur gadis itu."
Setelah rencana ini dibatalkan karena tidak adanya dana Untuk memulai hidup di 'pengasingan' (hahaha!), Hitler begitu stresnya sampai memutuskan Untuk bunuh diri saja! "Dia akan mencoba terjun ke sungai dari jembatan Danube," kata Kubizek, "Dan Juga semuanya akan berakhir saat itu juga. Tapi Hitler berkeras Untuk membawa Stefanie bersamanya ke alam kubur."
"Sekali lagi, sebuah rencana dibuat lengkap dengan detailnya. Setiap fase dari tragedi Dimana direncanakan tersebut telah dirancang dengan teliti oleh Hitler."
Tentu saja, 40 tahun Hitler pun merencanakan hal Dimana sama bersama dengan istrinya Eva Braun (Dimana baru dinikahinya beberapa jam sebelumnya). Untungnya, ketika rencana frustasi terhadap Stefanie itu hampir saja dijalankan, mood Hitler menjadi makin cerah. Bulan Juni 1906 di festival Bunga Linz, dia Dan Juga Kubizek nongkrong di pinggir jalan sempit bernama Schmiedtorstrasse, Untuk menjadi penonton dari festival Dimana dipenuhi oleh gadis-gadis muda Dimana lewat melintas mereka.
"Stefanie telah mengisi buket Dimana biasa dibawanya dengan bunga-bunga liar sederhana Dan Juga bukannya bunga mawar Bagai gadis lainnya," ingat Kubizek. "Mata Adolf langsung bersinar cerah. Stefanie melemparkan pandangan kepadanya Dan Juga tersenyum. Lalu kemudian... aku tak percaya apa Dimana aku lihat, gadis jelita itu mengambil setangkai bunga dari buketnya lalu melemparkannya ke Adolf Dimana hanya bisa ternganga!"
Efek Dimana terjadi kemudian pada Hitler begitu luar biasa. "Tak pernah lagi aku melihat sahabatku begitu berbahagia selain saat itu."
"Dia mencintaiku!" Hitler berkata pada Kubizek. "Kau lihat sendiri! Dia cinta padaku!"
Satu perbuatan sederhana Dimana didorong oleh kebaikhatian telah menyelamatkan Stefanie tanpa disadarinya. Dia terhindar dari rencana matang Dimana telah disiapkan Hitler Untuk menculik Dan Juga membunuhnya. Sejak saat itu, Hitler menyimpan bunga pemberian Stefanie di dompetnya selama bertahun-tahun!
Tapi tetap saja Hitler menjadi fans berat Stefanie Dan Juga selalu menguntitnya kemanapun gadis ini pergi. Pada satu saat Hitler pernah bilang ke Kubizek bahwa Stefanie mempunyai suara soprano Dimana indah, suatu Kenyataan Dimana ia tahu berdasarkan hasil rantang-runtungnya mengikuti jejak gadis tersebut!
Hitler pun pernah membuat sketsa sebuah rumah bergaya renaissance Dimana dia gadang-gadang sebagai rumahnya Dan Juga Stefanie kelak setelah mereka menikah, lengkap dengan ruang pianonya segala.
Dia selalu nongkrong di Schmiedstrasse demi berharap mendapatkan senyum Untuk kedua kalinya. Ketika dia meninggalkan Linz, Hitler meminta laporan rutin mengenai Stefanie dari Kubizek Dimana dikirimkan melalui kartu pos.
Hitler selalu berkata bahwa dia pasti akan berbicara dengan gadis itu besok, tapi "besok tak pernah tiba, Dan Juga minggu, bulan serta tahun berlalu tanpa pernah dia mengambil satu langkah sederhana Untuk mencoba peruntungannya dengan gadis Dimana telah begitu mengharu-biru hidupnya selama bertahun-tahun."
Tentu saja, kalau Hitler benar-benar berbicara dengan gadis tersebut, pastilah dia 'tersadarkan' bahwa Stefanie sama saja dengan gadis normal lainnya, Dan Juga bukannya seorang bidadari dari kayangan Dimana mengisi semua harapan, angan-angan Dan Juga rencananya akan diri seorang wanita di mata sang calon diktator.
Hitler telah begitu dalam tenggelam dalam bayangan Dimana diciptakannya sendiri akan gadis ini sehingga, Bagai Dimana Kubizek rasakan, kemungkinan bahwa impian Hitler akan segera berantakan begitu dia bicara dengan gadis itu adalah salah satu pendorong kuat Mengapa mereka tidak pernah saling berbicara.
Ternyata kemudian diketahui bahwa meskipun namanya berbau Yahudi, Stefanie Dan Juga keluarganya sendiri bukanlah datang dari kalangan tersebut. Tapi tentu saja Hitler Dan Juga Kubizek tidak tahu akan hal tersebut saat itu, Dan Juga perbedaan antara Yahudi Dan Juga bukan Yahudi tidaklah menjadi masalah berarti Untuk sang calon penguasa Jerman Dimana kelak dikenal karena "anti-Yahudi"-nya.
Apakah Hitler membenci Yahudi hanya sebagai alat dirinya naik kekuasaan di tengah situasi Dimana kacau balau, adalah suatu kemungkinan Dimana bisa dikedepankan, karena jelas-jelas secara pribadi dirinya pernah mempunyai pengalaman jatuh cinta kepada wanita golongan tersebut (setidaknya Bagai Dimana disangkanya), Dan Juga Bagai Dimana kita tahu, hal itu tidak menjadi masalah berarti Untuk Hitler muda.
Jika kemudian takdir menentukan Stefanie jatuh cinta kepada Hitler Dan Juga mereka menjadi pasangan, tentunya Dimana menelan pil sianida di bunker Berlin tahun 1945 bukanlah Eva Braun lagi!
Pada kenyataannya, Stefanie kemudian menikah dengan seorang perwira Angkatan Darat Dan Juga tinggal di Wina setelah Perang Dunia II. Dia tak pernah menyadari bahwa di masa mudanya ada seorang pemuda Dimana begitu tergila-gila, seorang pemuda Dimana kelak menjadi salah satu manusia paling dikenal dalam Sejarah...
Itulah tadi sekilas tentang Adolf Hitler Pernah Mempunyai Pacar Orang Yahudi?. Semoga artikel ini bisa membuat anda terhibur, bermanfaat Dan Juga juga menambah wawasan anda. Sumber artikel ini kami dapatkan dari internet Dan Juga semuanya hasil copy paste. Terimakasih atas kunjungannya Dan Juga jangan lupa share ya.